Kelas Penyimpanan Static C++, Nilai Variabel Tetap Ada #015

Pada tutorial sebelumnya kita telah membahas 4 dari 5 kelas penyimpanan yang ada pada bahasa C++ mulai dari kelas penyimpanan Auto, Register, Extern, dan Mutable. Untuk tutorial kali ini kita akan membahas kelas penyimpanan di bahasa C++ yang terakhir yaitu kelas penyimpanan Static.

A. Apa itu kelas penyimpanan Static | Blues Coding
Kelas penyimpanan static merupakan salah satu kelas penyimpanan yang ada pada bahasa C++ yang digunakan agar nilai dalam sebuah variabel tetap di simpan / tidak di buang setelah perintah selesai di eksekusi, sehingga meskipun perintah sudah selesai di eksekusi nilai dari variabel tersebut bisa di gunakan kembali oleh program, tidak di buang begitu saja. Nilai terakhir dari variabel yang di deklarasikan menggunakan kelas penyimpanan static akan di simpan di dalam memory komputer.

Salah satu contoh penggunaan kelas penyimpanan static ini ada pada fungsi perulangan, pada fungsi perulangan ketika perintah perulangan di eksekusi maka nilai variabel akan bertambah atau berkurang dan ketika perintah perulangan selesai di eksekusi maka nilai dari variabel tersebut akan di buang atau menjadi 0.

B. Cara Penulisan Kelas Penyimpanan Static | Blues Coding
Bentuk penulisan dari variabel kelas penyimpanan static tidak jauh beda dengan bentuk pendeklalarasian variabel pada umumnya, kita hanya tinggal menuliskan perintah static sebelum menuliskan tipe data, sehingga bentuk penulisan nya seperti ini :
  • static (tipe_data) (variabel); contohnya static int a;
C. Contoh Program | Blues Coding
Agar kalian bisa lebih memahami penggunaan dari kelas penyimpanan static ini, cobalah buat dan pelajari 2 program berikut ini :
  • Script Program Pertama :
    #include<iostream>
    using namespace std;

    void statik(){
    //Membuat fungsi biasa
        int a (0); //Deklarasi variabel pada umumnya
        a++; //Increment (penambahan nilai a secara otomatis)
        cout<<a; //Menampilkan nilai a
    }

    int main (){
        cout<<"Nilai a pertama adalah = ";
    //Menampilkan nilai a
        statik(); //Memanggil fungsi biasa
        cout<<endl<<"Nilai a kedua adalah = ";
        statik();
        cout<<endl<<"Nilai a tiga adalah = ";
        statik();
    }
  • Ouput Program Pertama :
    Nilai a pertama adalah : 1
    Nilai a ke dua adalah : 1
    Nilai a ke tiga adalah : 1
Ketika program di jalankan, maka program akan membaca fungsi main terlebih dulu, lalu program akan menampilkan perintah cout yang pertama dan karena di dalam fungsi main memanggil fungsi statik maka program akan menjalankan fungsi statik, dimana pada fungsi statik ini nilai a bertambah 1 (a++), sehingga nilai a = 1 dan menampilkan nya (sampai disini perintah fungsi statik sudah selesai di eksekusi).
Setelah itu program akan menampilkan perintah cout yang ke dua dan menjalankan fungsi statik untuk ke dua kalinya, karena variabel a tidak di deklarasi static maka nilai a kembali berubah menjadi 0 (int a (0;) lalu bertambah (a++) sehingga nilai a = 1, dan begitu seterusnya sampai program selesai.

  • Script Program ke dua dan Outputnya :

Seperti yang kalian lihat output dari program pertama dan program ke dua berbeda, nilai a pada program pertama semuanya 1, sedangkan pada program ke dua nilai 1 bertambah, hal itu karena pada program ke 2 saya menggunakan perintah static int a (0);, sehingga ketika perintah fungsi statik selesai di eksekusi nilai a tidak di buang / tidak kembali ke 0, nilai a  akan tetap dan bisa di gunakan / lanjutkan ketka fungsi statik di jalankan kembali.

Itulah pembahasan kita kali ini mengenai fungsi penyimpanan statis, semoga pembahasan ini bermanfaat, saya rasa cukup untuk tutorial kali ini, terus kunjungi Blues Coding ya sampai jumpa, salam admin Blues Coding. D
Previous
Next Post »